Sabtu, 09 Oktober 2010

TULISAN KANG RENGGO.

Banyak petinggi-petinggi kita, terutama di daerah, begitu semangat kalau ada investor dari luar negeri yang akan menanamkan investasinya berupa pembangunan pabrik (macam-macam pabrik ; pabrik kimia, garment, makanan indtan hingga industri berat). Saking ......semangatnya tak peduli melanggar UU tentang Konservasi Lahan Pertanian Teknis/ Lahan berkelanjutan. Jadi banyak lahan-lahan sawah teknis, lahan-lahan pertanian yg produktif beralih fungsi jadi kawasan industri.
Lahan-lahan pertanian semakin menyempit negara agraris akan berubah menjadi NEGARA INDUSTRI TANGGUNG, Negara yg hanya akan menguntungkan negara investor. Celakanya, kadang para petinggi punya pikiran yg pendek , dg alasan yang sangat cetek ; Demi menanggulangi pengangguran, dan menyerap tenaga kerja yg lebih banyak, maka sangat penting adanya pabrik !!!
bagi kita yg berakal waras, tentu kita tak menolak industrilisasi, tapi industri yg seperti apa ? Mestinya indusrti itu berpijak pada kearifan lokalnya. Salah satu contoh, di suatu tempat adalah pengahasil buah rambutan terbaik, tersebar banyak pohon rambutan yg ditanam oleh masyarakat....tapi kenyataannya di daerah itu :

DIPAKSA JADI TEMPAT INDUSTRI GARMENT YG MELAHAP TANAH-TANAH PRODUKTIF TADI....MASYARAKAT PETANI DIGIRINGPAKSA MENJADI BURUH PABRIK...SEKALAI LAGI BURUH PABRIK !!!!

Kenapa tidak diarahkan pada industri pengolahan buah rambutan ? Sehingga daerah itu PUNYA BRANDING penghasil minuman/makanan bahan dasar rambutan??? Kenapa ?? Disitu kita perlu berpijak pada kearifan lokal...Yg paling menyedihkan lagi di daerah pesisir utara yg begitu melimpah dengan hasil ikan dan produksi padi tetap dipaksakan untuk diogiring jadi buruh pabrik garment....Kenapa tidak dibangun pabrik pengolahan ikan ? Ikan yg telah diolah dengan kemasan menarik dan kuliatas bagus tentu akan menkjadi branding bagi daerah pantura.

Tanpa sadar kita tengah menuju kerapuhan pangan, karena ketahan pangan kita digerogoti secara sistematis.Negara-negara maju sudah tak sudi lagi membuat pabrik-negara yg tentunya akan berdampak pada lingkungan, mereka justru mendirikan pabrik-pabrik di negara-negara berkembang, sedangkan negara mereka dihutankan kembali, kembali ekspansi pertanian...sementara kita tak memartabatkan alam, daerah pertanian akan menyempit....maka sangat ironis negara maju seperti Korea, jepang mengekspor beras ke Indonesia. Amerika mengeksport kedelai dan kopi ke kita..dan lain-lain....
Kiata menjadi negara agraris yg hanya kelak dalam sejarah.

Menjadi negara industri ? Ah...semakin masuk loroong labirin.
 
23 September 2010 
jam 17:18

PENULIS wawan herawan (abah renggo)

Pembangunan kita hanya berkutat di darat
Keamanan teritorial dan potensi laut terabaikan
Tak heran banyak pulau yg dicaplok negara lain

Kegagahan nenek moyang pelaut hanya ada di lagu anak-anak.

Negara kita menjadi tempat sampah industri
Negara investor hanya menuai keuntungan
Lahan2 pertanian produktif tergerus
Hanya memenuhi hasrat sesaat

welcome dengan pembangunan pabrik
yg penting duit ngumpul tak peduli lingkungan rusak !

  karya : wawan herawan (abah renggo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar