Minggu, 19 September 2010

AGENDA PEMENTASAN TEATER DI BANDUNG

1). LASKAR PANGGUNG BANDUNG
Pentaskan DARI WAK MENUJU TU versi 5 karya/sutradara: Yusef Muldiyana di CCF Jl.Purnawarman
Bandung Tgl 22 November 2010 Jam 19.30 s/d 21.00 WIB, harga tiket
Rp 15.000,-

2). BLACK ROSE THEATER
 Pentaskan TAMU MALAM KEMERDEKAAN karya/sutradara: Akhyar/ Mz arifin. di CCF Jl. purnawarman Bandung, waktu (bulan-bulan oktober ini). info lanjut kunjungi:
http://www.facebook.com/indra.babil#!/profile.php?id=1626164417&ref=ts

3). RENTETAN UJIAN AKHIR DI SEKOLAH TINGGI SENI INDONESIA, JL. BUAH BATU NO 212 BANDUNG, PADA PERTENGAHAN BULAN NOVEMBER INI... 

Sabtu, 11 September 2010

PROTES DALAM KARYA GAYA WAN RENGGO

siapa yang tidak tau Wawan renggo?, Dia adalah aktivis budaya di kabupaten subang yang sempat menjadi perhatian publik lewat kritik-kritik pedasnya terhadap elite politik di subang, yang berujung pada pemukulan puluhan orang terhadap dirinya saat orasi budaya di siaran salah satu radio di kabupaten subang karena lewat kritiknya Dia dituduh (sampai sekarang tuduhan yang ditujukan padanya tidak terbukti), memojokan pejabat-pejabat tertentu pada agustus 2008 lalu.terlepas dari itu, selain terkenal dengan protes-protes kerasnya pada elite politik disubang yang tidak amanah pada rakya. wan renggo (nama panggilan) juga adalah satu-satunya budayawan di subang yang paling giat menyuarakan protesnya terhadap jati diri kesundaan orang sunda. "Kiwari, loba urang Sunda nu geus teu nerapkeun basa indungna di kulawargana dina kahirupan sapopoe. Leuwih kacida deui, loba nu ngaku budayawan Sunda tapi anak-incuna rea teu bisa ngomong Nyunda. Kumaha tah dulur?". begitu tuturnya saat diskusi kecil yang dia adakan di padepokannya. wan renggo juga dikenal sebagai sutradara, aktor, sekaligus penulis naskah teater. keterlibatan berkarya dengan empu teater modern indonesia Suyatna anirun di STB.cukup untuk membuktikan eksistensinya dalam berteater. dikenal pula sebaigai penyair garis keras, lewat protes dalam puisi. berikut adalah penggalan puisinya,"Kawan, Kau boleh rampok gunung kami, Kau boleh rampok hutan kami, Kau boleh rampok tanah kami, Kau boleh rampok sawah-ladang kami, Kau boleh rampok sungai kami Kau boleh rampok laut kami Kau boleh rampok uang kami Kau boleh rampok apapun,kecuali idealisme kami."


Kamis, 09 September 2010

WS Rendra, tetap ada.

Baginya, menulis puisi bagaikan yoga sastra
dan bermain drama itu yoga drama, itu ruang
ibadah... Puisi bukan sebatas di atas kertas,
drama bukan sebatas di atas panggung. Ia tak
mau dibatasi hanya sekadar bicara embun yang
jatuh dari ujung daun dan gemercik air kali,
tapi mau mengerti kebijakan ke kuasaan terhadap
nasib rakyat. Dengan demikian, puisinya
hendak terus-menerus melisankan langsung
kepada khalayaknya, bahkan me nyiratkan ambisinya
untuk mengembalikan puisi pada fungsi
sosialnya yang jelas.

Buku ini mengajak pembaca untuk
selalu mengenang Rendra, laki-laki yang
namanya tertulis dengan tinta emas dalam
sejarah teater dan kesusastraan Indonesia
modern. Rendra telah tiada, namun karya kar
yanya yang monumental membuatnya
seperti tak pernah pergi…

”…Rendra konsisten dengan penolakannya itu. Bau-bau otoritas sangat dihindari dalam kehidupan
Bengkel—sebab otoritas hanya milik Tuhan, dan kalau tangan manusia yang memegangnya,
jelas mengakibatkan bencana-bencana. (Emha Ainun Nadjib)

”Ia memang seorang jago dalam hal seni kata dan mencipta hampir semua jenis sastra: puisi,
cerita pendek, lakon, esai, uraian tentang bagaimana bermain drama…” (Bakdi Soemanto)

”Rendra tampil fenomenal sebagai penyair dalam ekspresi puisi-puisinya, yang mengajak orang
kembali ke kehidupan: ke makna dasarnya di mana manusia hidup ”mengalir” di dalamnya…”
(Mudji Sutrisno)

”Rendra tak pernah menuliskan sajak gelap, jauh dari kecenderungan untuk memakai kata-kata
abstrak yang tanpa warna, bunyi, atau bau hutan…” Apa pun ditulisnya (bahkan dalam esaiesainya
memikat) selalu menyebabkan pembaca membayangkan suatu gambaran yang konkret
menyentuh pengalaman.” (Ignas Kleden)

”… Rendra menggebrak untuk kepentingan orang-orang terlempar itu—tidak kepada langit, atau
hidup, melai nkan kepada dunia, kepada lingkungan yang nyata.” (Syu’bah Asa)
sumber: buku "Rendra, Ia tak pernah pergi" penerbit: buku kompas.
 

Rabu, 08 September 2010

TOKOH TEATER BANDUNG

YUSEF MULDIYANA
lahir di kota subang, pada tanggal 2 septembar 1961. salah satu pendiri Laskar panggung bandung. sejak usia sekolah dasar (1972), terlibat dalam dunia kesenian lewat Lingkung seni anak-anak damar. sejak itulah dia mulai menggeluti dunia seni peran, baik sebagai aktor, sutradara, maupun penulis naskah. tahun 1978 bergabung dengan teater Ge-Er yang kemudian berubah nama menjadi teater Bel, mengikuti acting course STB (study club teater Bandung) tahun 1983. lalu bergabung dengan teater ketjil (1987) asuhan Arifin C noor hingga tahun 1995. beberapa kali memenangkan loba penulisan naskah, diantaranya sayembara penulisan naskah DKJ tahun 1998, dengan karyanya "bulan dan kerupuk". juga sayembara naskah drama yang diselengarakan Goethe Institute 1999. dengan katyanya "banpol".
lama bersama teater ketjil asuhan Arifin, Yusef terlibat beberapa pertunjuka teater, diantaranya: makbet, kunjungan nyonya tua, dalam bayangan tuhan atawa interogasi bagian 2, dll. juga sinetron dan film: taksi,Bibir Mer, Djakarta 66, Bulan dalam Baskom, sebuah dongeng cinta, dll. sepeninggalan Arifin c noor menghadap Ilahi, pada tahun 1995. Yusef kembali pulang ke bandung. dan pada 20 november 1995, mendirikan Laskar Panggung Bandung bersama ke 7 kawannya. (berbagai sumber)

ORKES BANG MADUN

Orkez Bang Madun adalah Group Dangdut yang disebut sebagai Revolusi dangdut. Apakah Lahir di Bandung pada 23 Maret 2006. Orkez Bang Madun diilhami oleh naskah drama dari Arifin C. Noer berjudul Orkes Madun yang menceritakan tentang orang-orang marjinal. Markas mereka bertempat di jl. buah batu no 212 Bandung.

pidi baiq the panasdalam temanku

pidi baiq the panasdalam khotbah

LASKAR PANGGUNG BANDUNG

laskar panggung bandung logo

Bagi siapa saja yang ingin bergabung dengan LPB (laskar panggung bandung), silahkan anda berkunjung ke GIM (gedung indonesia menggugat) pada hari dan jam kerja. di Jln. perintis kemerdekaan no 5 Bandung. untuk mendapatkan info lebih lanjut. cp: 085793140508 (babil)